Thursday, June 14, 2007

Apa itu korupsi?

Akhir – akhir ini kita sangat kenal dan merasa tidak asing dengan korupsi. Hal yang menurut kita sangat tidak terpuji dan menyebalkan, tapi kadang kita secara tidak sadar atau bahkan dengan sengaja melakukan hal tersebut. Terdapat 30 Undang – Undang yang mengkategorikan tentang adanya korupsi yang berkaitan dengan dunia pendidikan dan dunia pekerjaan kita sehari hari.

Menyuap pegawai negeri adalah Korupsi
memberi hadiah kepada pegawai negeri karena jabatannya adalah Korupsi.
Pegawai negeri menerima suap adalah Korupsi
Pegawai negeri menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatannya adalah Korupsi
menyuap hakim adalah KorupsiMenyuap Advokat adalah Korupsi
Hakim dan Advokat menerima suap adalah Korupsi
Pegawai negeri menggelapkan uang atau membiarkan penggelapan adalah Korupsi
Pegawai negetri memalsukan buku untuk pemeriksaan administrasi adalah Korupsi
Pegawai negeri merusakkan bukti atau mengetahui adanaya pengerusakkan bukti adalah korupsi
Pegawai negeri membantu orang lain merusakkan bukti adalah korupsi
Pegawai negeri memeras adalah korupsi
Pemborong berbuat curang adalah korupsi
Pengawas proyek membiarkan perbuatan curang adalah Korupsi
Pengawas / Rekanan TNI/POLRI berbuat curang adalah Korupsi
Pegawai negeri menyerobot tanah negara sehingga merugikan orang lain adalah Korupsi
Pegawai negeri turut serta dalam pengadaan yang diurusnya adalah Korupsi
Pegawai negeri menerima Gratifikasi dan tidak lapor KPK adalah Korupsi

Tindak pidana yang berkaitan dengan diatas

Merintangi proses pemeriksaan perkara Korupsi
Tersangka tidak memberikan keterangan mengenai kekayaannya
Bank yang tidak memberikan keterangan rekening tersangka
Saksi atau ahli yang tidak memberikan keterangan atau memberikan keterangan palsu.
Saksi yang membuka identitas pelapor

Dari beberapa perbuatan korupsi dan tindak pidana lain yang mungkin terjadi semoga setelah membaca atikel ini pembaca dan penulis tidak melakukan hal hal yang tidak semestinya. Kita berdoa saja kepada pemimpin bangsa ini agar tidak melakukan tindakan tindakan di atas dan terutama Membaasminya dari Negara kita ini.

Tidak ada salahnya kita berusaha menjadi orang yang lebih baik.

Tuesday, June 12, 2007

Politik HitLer

Political Testament Adolf Hitler, Supreme German World War.
Berikut ini adalah Pengakuan Politik yang disebut oleh Hitler dan merupakan dokumen terakhir yangdibuatnya sebelum meninggal. :
Lebih dari 30 tahun telah berlalu sejak aku menyumbangkan yang terbaik sebagai seorang sukarelawan pada PD 1 yang mendorong berdirinya Reich.
Dalam tiga dasawarsa in hanya cinta dan kesetiaan kepada rakyatku sajalah yang telah memandu pikiran tindakan dan kehidupanku. Dua hal itu memberiku kekuatan untuk mengambil keputusan keputusan tersulit yang pernah menghadang manusia….
Tidaklah benar kalau dikatakan bahwa aku atau siapapun orang jerman lainnya menginginkan perang pada tahun 1939. Perang itu sebenarnya diinginkan dan diprovokasi secara khusus oleh negarawan negarawan dunia baik yang berasal dari keturunan Yahudi, maupun yang bekerja untuk kepentingan Yahudi.
Aku telah memberikan terlalu banyak penawaran untuk pembatasan dan pengendalian senjata yang akan dihargai oleh generasi mendatang sebagai pertanggung jawabanku atas pecahnya perang ini. Lebih jauh lagi setelah PD I yang menyengsarakan itu aku tidak pernah menginginkan peristiwa itu terulang lagi, baik melawan Inggris maupun Amerika. Waktu akan terus berlalutetapi puing-puing kota dan monument bersejarah kami, selalu muncul kebencian terhadap mereka yang paling bertanggung jawab. Mereka adalah orang-orang yang harus kita ucapkan terima kasih atas semua musibah ini: yaitu jaringan International Jews dan antek-anteknya.



Karunian Nya

akan datang hari ketika mulut dikunci kata tak ada lagi akan tiba masa tidak ada suara dari mulut kita berkata tangan kita tentang apa yang dilakukannya berkata kaki kita kemana saja kita melangkahnya tidak tahu kita bila harinya, tanggung jawab..tiba.... Rabbana..... tangan kami.. kaki kami.. mulut kami.. mata hati kami.. luruskanlah kukuhkanlah dijalan cahaya yang sempurna. mohon karunia kepada kami hambaMu yang hina

miMpiku dan InginKu


MimPi

Pernah mimpi yang pernah saya alami, jadi suatu pertanyaan bagiku sampai saat ini.mimpi yang menurutku penuh arti.aku mimpi aku terbujur kaku, tapi aku melihat 3 orang yang memiliki umur berbeda.yang pertama umurnya 5 tahunan, dia menangis dengan keras dengan banyak mengucurkan air mata. orang yang ke dua berumur 20 tahun menangis tapi hanya meneteskan beberapa butiran air mata. dan yang terakir, orang tua yang berjenggot putih, bermuka muram, marah, merasa tidak ada semangat hidup.

tidak lama kemudian anak berumur 5 tahun itu berkata sambil terisak isak menangis, "kakak tau nggak, aku sekarang menyesal kenapa kakak tidur, dengan banyak dosa yang kakak punya sekarang".

Kemudian orang kedua berkata, "qta merasa menyesal apa yang ku lakukan slama ini."Dan orang terakhir berkata..."kau belum pernah apa yang seharusnya qta rasakan, mulailah dari sekarang apa yang menurut hati nuranimu itu benar, sebenarnya aku sedih apa yang aku lihat sekarang dan apa yang selama ini kamu perbuat...."Sadarkah kau...........

Hidup ini

Seorang pejabat keluar dari sebuah hotel mewah. Ia baru saja menyelenggarakan seminar dan malam amal untuk mencari dana bagi anak-anak miskin yang berkeliaran di jalan. Ketika akan masuk ke mobil mewahnya, seorang anak jalanan mendekatinya dan merengek, ''Pak, minta uang sekadarnya. Sudah dua hari saya tidak makan.'' Pejabat itu terkejut dan melompat menjauhi anak itu. ''Dasar anak keparat yang tak tahu diri!'' teriaknya. ''Tak tahukah kamu bahwa sepanjang hari saya sudah bekerja sangat keras untukmu?

kalau Anda ingin melakukan renungan , saya anjurkan Anda untuk merenungkan satu hal saja: ''Seberapa besar tingkat kepedulian Anda kepada sesama?'' Dari skala 1 (sangat buruk) sampai dengan 5 (sangat baik), dimanakah posisi Anda? Jawabannya tak perlu Anda kemukakan, tapi cukup disimpan untuk diri Anda sendiri.

Mengapa saya menganjurkan Anda melakukan hal ini? Ini tak lain untuk kepentingan diri Anda sendiri. Selama Anda masih berkutat dengan diri sendiri, selama itu pula jiwa Anda tak akan pernah tumbuh. Kita hanya akan mengalami transformasi yang luar biasa begitu kita mulai memikirkan orang lain. Seorang pengarang, Joseph Campbell, mengatakan, ''Pada saat kita berhenti berpikir tentang diri kita sendiri, kita sebenarnya tengah mengalami perubahan hati nurani yang sungguh heroik.''

Hal ini mudah diucapkan tetapi amat sulit dilakukan. Para politisi kita amat royal melontarkan kata-kata ''demi kepentingan rakyat.'' Seorang pejabat yang mengaku paling dekat dengan wong cilik kenyataannya malah menyakiti hati rakyat dengan tanpa malu-malu menghadiahkan dirinya sendiri rumah senilai 20 miliar. Para politisi lain juga tanpa malu -malu berlomba-lomba meluncurkan buku biografi politik yang dipenuhi kata-kata ''demi kepentingan rakyat.'' Buku-buku biografi semacam ini sebenarnya merupakan ''pelecehan intelektual'' belaka. Kenyataannya, amat sulit bagi kita menemukan kontribusi mereka bagi orang banyak.

Memikirkan orang lain memang sangat sulit dilakukan, apalagi di zaman sekarang. Setiap hari kita disibukkan dengan pekerjaan yang tak habis-habisnya. Namun sekadar memperhatikan diri Anda sendiri akan menghasilkan kesulitan yang cukup serius dalam jangka panjang. Anda akan mengalami hambatan dalam pertumbuhan spiritual Anda. Banyak orang yang beranggapan bahwa hal ini adalah kewajiban. Mereka salah besar! Memperhatikan orang lain adalah kebutuhan Anda untuk menikmati hidup yang penuh makna. Memperhatikan orang lain adalah cara terbaik untuk mencapai hakikat kemanusiaan yang sejati.

Seorang filsuf terkemuka pernah mengatakan, ''Manusia dilahirkan dalam kondisi telanjang, dan ketika meninggal ia dibungkus kain kafan. Apakah hanya itu keuntungan yang ia dapatkan sepanjang hidupnya?'' Sayangnya dunia kita sekarang telah begitu materialistisnya, sehingga banyak orang beranggapan bahwa perhatian tersebut bisa digantikan dengan uang. Padahal walaupun uang memang penting, ia tak akan pernah dapat menggantikan perhatian, pengertian, kehadiran dan kasih sayang.

Betapa banyak contoh yang bisa kita ambil dari kehidupan kita sehari-hari. Banyak anak yang tumbuh tanpa perhatian yang semestinya dari orang tua mereka. Banyak orang tua yang berdalih bahwa quality time jauh lebih penting ketimbang quantity time. Padahal, kasih sayang dan pengertian hanya akan terbina melalui proses yang perlahan-lahan dan membutuhkan banyak waktu. Betapa banyak para profesional yang cukup puas dengan memberikan sejumlah uang kepada orang tua mereka tanpa pernah mau tahu mengenai keadaan mereka yang sesungguhnya. Orang-orang seperti ini telah salah kaprah dalam memahami hidup seolah-olah segala sesuatunya bisa dibeli dengan uang.

Kahlil Gibran pernah mengatakan, ''Bila engkau memberi dari hartamu, tiada banyaklah pemberian itu. Bila engkau memberi dari dirimu itulah pemberian yang penuh arti.'' Memberi tidak harus bernuansa materi. Bahkan memberikan perhatian sebenarnya jauh lebih berarti ketimbang memberikan materi yang sifatnya amat terbatas.

Cara menunjukkan kepedulian kita adalah dengan mendengarkan. Seorang anak pernah mengungkapkannya dengan sangat baik, ''Di masa pertumbuhanku, ayahku selalu menghentikan apa yang sedang dia kerjakan dan mendengarkanku saat aku begitu bersemangat menceritakan apa yang telah aku alami seharian.'' Mendengarkan dengan benar adalah melupakan diri sendiri dan memberikan perhatian lahir dan batin yang tulus. Dengan mendengarkan kita dapat menangkap bukan hanya apa yang dikatakan tetapi juga apa yang dirasakan.

Mendengarkan amat penting untuk bisa memberikan sesuatu yang benar-benar dibutuhkan orang lain, bahkan sekalipun mereka tidak mengatakannya. Kahlil Gibran pernah mengatakan, ''Adalah baik untuk memberi ketika diminta, tapi jauh lebih baik lagi jika memberi tanpa harus diminta.''

sEbuah RenUngan

Seorang pejabat keluar dari sebuah hotel mewah. Ia baru saja menyelenggarakan seminar dan malam amal untuk mencari dana bagi anak-anak miskin yang berkeliaran di jalan. Ketika akan masuk ke mobil mewahnya, seorang anak jalanan mendekatinya dan merengek, ''Pak, minta uang sekadarnya. Sudah dua hari saya tidak makan.'' Pejabat itu terkejut dan melompat menjauhi anak itu. ''Dasar anak keparat yang tak tahu diri!'' teriaknya. ''Tak tahukah kamu bahwa sepanjang hari saya sudah bekerja sangat keras untukmu?

kalau Anda ingin melakukan renungan , saya anjurkan Anda untuk merenungkan satu hal saja: ''Seberapa besar tingkat kepedulian Anda kepada sesama?'' Dari skala 1 (sangat buruk) sampai dengan 5 (sangat baik), dimanakah posisi Anda? Jawabannya tak perlu Anda kemukakan, tapi cukup disimpan untuk diri Anda sendiri.

Mengapa saya menganjurkan Anda melakukan hal ini? Ini tak lain untuk kepentingan diri Anda sendiri. Selama Anda masih berkutat dengan diri sendiri, selama itu pula jiwa Anda tak akan pernah tumbuh. Kita hanya akan mengalami transformasi yang luar biasa begitu kita mulai memikirkan orang lain. Seorang pengarang, Joseph Campbell, mengatakan, ''Pada saat kita berhenti berpikir tentang diri kita sendiri, kita sebenarnya tengah mengalami perubahan hati nurani yang sungguh heroik.''

Hal ini mudah diucapkan tetapi amat sulit dilakukan. Para politisi kita amat royal melontarkan kata-kata ''demi kepentingan rakyat.'' Seorang pejabat yang mengaku paling dekat dengan wong cilik kenyataannya malah menyakiti hati rakyat dengan tanpa malu-malu menghadiahkan dirinya sendiri rumah senilai 20 miliar. Para politisi lain juga tanpa malu -malu berlomba-lomba meluncurkan buku biografi politik yang dipenuhi kata-kata ''demi kepentingan rakyat.'' Buku-buku biografi semacam ini sebenarnya merupakan ''pelecehan intelektual'' belaka. Kenyataannya, amat sulit bagi kita menemukan kontribusi mereka bagi orang banyak.

Memikirkan orang lain memang sangat sulit dilakukan, apalagi di zaman sekarang. Setiap hari kita disibukkan dengan pekerjaan yang tak habis-habisnya. Namun sekadar memperhatikan diri Anda sendiri akan menghasilkan kesulitan yang cukup serius dalam jangka panjang. Anda akan mengalami hambatan dalam pertumbuhan spiritual Anda. Banyak orang yang beranggapan bahwa hal ini adalah kewajiban. Mereka salah besar! Memperhatikan orang lain adalah kebutuhan Anda untuk menikmati hidup yang penuh makna. Memperhatikan orang lain adalah cara terbaik untuk mencapai hakikat kemanusiaan yang sejati.

Seorang filsuf terkemuka pernah mengatakan, ''Manusia dilahirkan dalam kondisi telanjang, dan ketika meninggal ia dibungkus kain kafan. Apakah hanya itu keuntungan yang ia dapatkan sepanjang hidupnya?'' Sayangnya dunia kita sekarang telah begitu materialistisnya, sehingga banyak orang beranggapan bahwa perhatian tersebut bisa digantikan dengan uang. Padahal walaupun uang memang penting, ia tak akan pernah dapat menggantikan perhatian, pengertian, kehadiran dan kasih sayang.

Betapa banyak contoh yang bisa kita ambil dari kehidupan kita sehari-hari. Banyak anak yang tumbuh tanpa perhatian yang semestinya dari orang tua mereka. Banyak orang tua yang berdalih bahwa quality time jauh lebih penting ketimbang quantity time. Padahal, kasih sayang dan pengertian hanya akan terbina melalui proses yang perlahan-lahan dan membutuhkan banyak waktu. Betapa banyak para profesional yang cukup puas dengan memberikan sejumlah uang kepada orang tua mereka tanpa pernah mau tahu mengenai keadaan mereka yang sesungguhnya. Orang-orang seperti ini telah salah kaprah dalam memahami hidup seolah-olah segala sesuatunya bisa dibeli dengan uang.

Kahlil Gibran pernah mengatakan, ''Bila engkau memberi dari hartamu, tiada banyaklah pemberian itu. Bila engkau memberi dari dirimu itulah pemberian yang penuh arti.'' Memberi tidak harus bernuansa materi. Bahkan memberikan perhatian sebenarnya jauh lebih berarti ketimbang memberikan materi yang sifatnya amat terbatas.

Cara menunjukkan kepedulian kita adalah dengan mendengarkan. Seorang anak pernah mengungkapkannya dengan sangat baik, ''Di masa pertumbuhanku, ayahku selalu menghentikan apa yang sedang dia kerjakan dan mendengarkanku saat aku begitu bersemangat menceritakan apa yang telah aku alami seharian.'' Mendengarkan dengan benar adalah melupakan diri sendiri dan memberikan perhatian lahir dan batin yang tulus. Dengan mendengarkan kita dapat menangkap bukan hanya apa yang dikatakan tetapi juga apa yang dirasakan.

Mendengarkan amat penting untuk bisa memberikan sesuatu yang benar-benar dibutuhkan orang lain, bahkan sekalipun mereka tidak mengatakannya. Kahlil Gibran pernah mengatakan, ''Adalah baik untuk memberi ketika diminta, tapi jauh lebih baik lagi jika memberi tanpa harus diminta.''

SoekarNo

Beliau Orang yang saya kagumi...
Bukan figur seorang soekarno tapi apa yang dibenaknya, dipikirkannya seolah olah dia tau apa yang akan terjadi pada bangsa ini. Pidatonya, orasinya, apa yang beliau bicarakan kadang tidak dimengerti saat itu....
Orang yang selama ini pantas menjadi presiden kita.